Anak dengan Autisme dan Terapi Perilaku

Pengertian Anak dengan Autisme

Autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD) adalah kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia sekitar. ASD dapat mempengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak dengan autisme mungkin memiliki kesulitan dalam memahami ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, serta kemampuan verbal dan nonverbal. Mereka mungkin juga memiliki minat yang sangat terfokus dan sulit untuk beradaptasi dengan perubahan rutinitas atau lingkungan yang tidak biasa. Setiap anak dengan autisme unik dan akan mengalami kondisi ini dengan cara yang berbeda-beda, sehingga perawatan yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka. Karena ASD adalah spektrum, anak-anak dengan autisme dapat memiliki berbagai derajat gangguan dan membutuhkan berbagai tingkat dukungan yang diperlukan untuk memaksimalkan kemampuan mereka.

Mengenal Terapi Perilaku

Terapi perilaku (behavior therapy) adalah pendekatan terapeutik yang berfokus pada pengajaran dan pembentukan perilaku yang diinginkan dan memperkuat atau meningkatkan perilaku positif dengan memberikan hadiah atau penguatan. Terapi perilaku juga berfokus pada mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan memberikan konsekuensi atau hukuman yang sesuai.

Terapi perilaku dikembangkan oleh psikolog Amerika B.F. Skinner pada tahun 1930-an dan 1940-an. Skinner adalah seorang ahli dalam studi perilaku manusia dan hewan, dan ia menyatakan bahwa perilaku manusia dapat dipahami dan diubah melalui pengaruh lingkungan eksternal. Skinner mengembangkan konsep penguatan positif dan negatif sebagai teknik untuk memperkuat atau menghilangkan perilaku tertentu. Teknik ini melibatkan memberikan hadiah atau penguatan positif saat perilaku yang diinginkan muncul, atau memberikan hukuman atau penguatan negatif saat perilaku yang tidak diinginkan muncul.

Terapi perilaku kemudian berkembang pesat pada tahun 1950-an dan 1960-an, dengan para ahli lain seperti Joseph Wolpe, Arnold Lazarus, dan Albert Bandura yang memperkenalkan teknik-teknik baru seperti terapi desensitisasi sistematis dan terapi perilaku kognitif.

Pada saat ini, terapi perilaku masih merupakan pendekatan terapeutik yang populer dan efektif dalam membantu individu dengan berbagai kondisi kesehatan mental dan perilaku, seperti gangguan kecemasan, depresi, ADHD, dan autisme. Terapi perilaku juga digunakan dalam pengobatan masalah perilaku seperti kebiasaan buruk, kecanduan, dan gangguan makan. Terapi ini dapat dilakukan oleh berbagai profesional kesehatan mental, seperti psikolog, terapis perilaku, konselor dan yang mengkhususkan pada anak berkebutuhan khusus.

Beberapa teknik yang sering digunakan dalam terapi perilaku antara lain penguatan positif, penguatan negatif, pemusnahan atau penghapusan perilaku, dan penguatan sosial. Terapi perilaku dapat dilakukan melalui sesi individual atau kelompok, tergantung pada kebutuhan individu yang bersangkutan.

Aplikasi Terapi Perilaku pada Anak dengan Autisme

Aplikasi terapi perilaku pada anak dengan autisme melibatkan penggunaan teknik-teknik perilaku untuk mengajar keterampilan sosial dan akademis, serta mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.

Terapi perilaku mulai digunakan untuk anak dengan autisme pada tahun 1960-an, ketika psikolog-terapis perilaku Ivar Lovaas melakukan studi klasik yang terkenal sebagai “Studi Lovaas”. Studi ini menggunakan terapi perilaku berbasis penguatan positif yang intensif untuk mengajarkan keterampilan sosial dan akademis kepada anak-anak dengan autisme. Hasil studi menunjukkan bahwa terapi perilaku intensif dapat menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam perkembangan sosial dan akademis anak-anak dengan autisme.

Beberapa teknik yang umum digunakan dalam terapi perilaku untuk anak dengan autisme adalah sebagai berikut:

  • Analisis perilaku terapan (applied behavior analysis/ABA): Teknik ini melibatkan pengamatan perilaku anak dan penggunaan penguatan positif atau hadiah untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan. Contohnya, ketika anak mengikuti perintah yang diberikan oleh terapis atau melakukan tugas-tugas akademis, terapis memberikan penguatan positif berupa pujian atau hadiah.
  • Terapi perilaku responsif (responsive behavior therapy/RBT): Teknik ini melibatkan penggunaan penguatan positif untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Contohnya, jika anak mengeluarkan perilaku yang tidak diinginkan seperti mengulangi kata-kata atau gerakan yang berulang-ulang, terapis dapat memberikan penguatan negatif atau penghapusan yang sesuai, seperti mengabaikan atau mengalihkan perhatian dari perilaku tersebut.
  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behaviour therapy/CBT): Terapi ini didasarkan pada konsep bahwa pola pikir, keyakinan, dan perilaku seseorang saling terkait dan saling mempengaruhi. CBT adalah jenis terapi yang digunakan untuk membantu anak dengan autisme dalam mengatasi masalah emosional dan psikologis.
  • Terapi desensitisasi sistematis: Teknik ini melibatkan paparan bertahap terhadap situasi atau objek yang menimbulkan kecemasan atau ketidaknyamanan bagi anak, sehingga anak dapat belajar untuk mengatasi ketakutan atau kecemasan tersebut.
  • Penguatan sosial: Teknik ini melibatkan penggunaan penguatan positif dalam bentuk hubungan sosial yang sehat, seperti interaksi sosial yang positif antara anak dan orang lain.
ilustrasi kegiatan terapi di RumahCendekia8 (foto koleksi RumahCendekia8)

Dalam aplikasi terapi perilaku pada anak dengan autisme, penting untuk memperhatikan kebutuhan individu anak dan menyesuaikan teknik yang digunakan dengan cara yang sesuai untuk membantu anak mencapai tujuan terapeutik yang ditetapkan. Peran orang tua dan keluarga juga sangat penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan akademis di lingkungan sehari-hari.

Dewasa ini, terapi perilaku sering digunakan sebagai bagian dari program pengobatan yang komprehensif untuk anak-anak dengan autisme. Banyak tempat-tempat terapi tumbuh kembang ataupun sekolah khusus dengan terapi tumbuh kembang menerapkan terapi perilaku pada anak dengan autisme, termasuk di RumahCendekia8. Terapi perilaku di RumahCendekia8 dilakukan oleh terapis berpengalaman dengan latar belakang pendidikan khusus serta diawasi oleh psikologi klinis, dokter serta pedagogis yang juga mendalami anak berkebutuhan khusus.

Nah, sekarang ayahbunda ngga perlu bingung lagi mencari tempat terapi perilaku untuk ananda dengan autisme, langsung saja kontak ke RumahCendekia8 yaa… (miyoeL/diolah dari berbagai sumber pada 08-Mar-2023)