Oleh: Chitra Ananda Mulia, M.Psi, Psikolog
π§π»: jd sayangnya mommy hari ini ngapain aja?
πΆπ»: a tha… da..bbrrr (bubbling voice)
Iya… masih bubbling atau mengoceh.
Tapi anak menyadari dan memahami perhatian yang kita berikan. Kasih sayang yang terlihat dari kontak mata pada bayi.
Ngobrol sama bayi juga melatih perkembangan kemampuan bicaranya, karena ia sudah terbiasa mendengar kata sejak dini sehingga lebih mudah terstimulasi ketika mulai belajar bicara.
Selain itu, juga dapat lebih meningkatkan ikatan emosional, karena ketika ngobrol bayi merasa perhatian kita hanya tertuju padanya.
Sebuah studi dr Hart & Risley mendukung pernyataan ini, dimana disebutkan bahwa ngobrol dengan bayi meningkatkan keterampilan komunikasi 4x lebih besar dibanding dengan menunjuk gambar atau dibacakan cerita.
Hal ini juga dapat menstimulasi perkembangan kecerdasan bayi nantinya.
Yuk… jika dengan bayi saja manfaat ngobrol sangat besar, apalagi dengan balita dan anak remaja kita yang mulai tumbuh besar.
Bayangkan jika ngobrol dengan anak adalah hal otomatis yg biasa kita lakukan di rumah, maka anak tidak perlu terlalu tergantung dengan sahabatnya karena mama papa dirasa anak lebih asyik untuk diajak ngobrol, lebih punya waktu kapanpun untuk jadi tempat curhat..
So… ngobrol dengan anak sejak bayi hingga remaja memiliki dampak yang selalu positif.
Ngobrol saat anak beranjak remaja juga merupakan saat dimana kita menanamkan nilai baik tanpa anak harus merasa terhakimi, memberikan aturan tanpa anak harus merasa sedang diatur dan memberikan pengertian dengan menumbuhkan perasaan bahwa anak juga di mengerti.
Pastikan MaPa selalu punya waktu untuk ngobrol sama anak, karena pengaruh terbesar sebaiknya datang dr orangtua..